Sebenarnya saya sendiri sudah banyak punya video piano tutorial naruto, tapi akan lebih baik jika teman-teman langsung download sendiri lewat link yang saya berikan di bawah ini. Lagipula jika saya upload di sini, akan memperlambat loading di blog ini.
^_^
Ini dia salah satu drama serial dari SBS Korea yang meledak dan menjadi favorit bagi pecinta drama korea. Cerita yang diambil dari legenda korea tentang kehidupan seorang Gumiho dan dikemas dengan romantisme serta kekocakan di dalamnya, membuat para penggemarnya semakin berminat dalam menikmati drama serial ini. Dengan karya yang demikian uniknya, memang telah disajikan dengan musik yang begitu menyentuh hati para penggemarnya. Berikut adalah beberapa OST My Girlfriend Is A Gumiho:
Lee Seung Gi - Losing My Mind (Dae Woong Theme)
Lee Sun Hee - Fox Rain (Main Theme)
Lee Seul Bi - The Person I Love (Miho Theme)
Kim Gun Mo - Oh La La
LYn - Two As One (Love Theme) (With Bonggu of Gilgu Bonggu)
Byun Hee Bong as Cha Poong (Dae Woong's grandfather)
Yoon Yoo Sun as Cha Min Sook (Dae Woong's aunt)
Sung Dong Il as Ban Doo Hong
Hyo Min as Ban Sun Nyeo
Kim Ho Chang as Kim Byung Soo
?? as Lady Kang
?? as Yoo Tae Joon
Im Hyun Sik as monk (cameo)
Min Joon Hyun as policeman (cameo, ep 4)
Lee Soo Geun (???) as policeman (cameo, ep 4)
Uee as art student (cameo, ep 5)
Park Shin Hye as Go Mi Nyeo (cameo, ep 6)
Lee Hong Ki as Jeremy (cameo, ep 16)
Kim Ji Young as Samshin grandmother (cameo, ep 16)
Oh Na Mi (cameo)
Nach, , ,sekarang yang paling penting di posting kali ini adalah piano tutorialnya. Kita sebenarnya bisa dapat beberapa piano tutorialnya di Youtube, tapi kali ini kita cuma ngasih jalur yang berbeda aja dan kalo bisa ada salah satu link yang tinggal klik langsung bisa download kok. Nich, saya kasih beberapa linknya.
Kata banyak orang improvisasi itu tergantung bakat. Nggak bakat, nggak janji deh! Is that true? Ya nggak gitu-gitu amat lah. Talent is a big thing tapi jangan terlalu mengagungkan bakat. Improvisasi, mostly in jazz, memang sebaiknya spontaneous. Tapi bahkan improvisasi spontan dapat dilatih. Ada metodenya. Ada guidance yang dapat diikuti, semua orang dapat mulai berimprovisasi. Tapi sayangnya tetap ada perbedaan karya seorang maestro dan amatir. Musisi seperti Herbie Hancock atau Bubby Chen sangat dihargai karena permainan dan karyanya. Di sini, besar kecilnya bakat seseorang sangat menentukan. But, any body can improvise with or without talent.
Apa sih improvisasi itu?
Menurut Longman Dictionary Of Contemporary English, to improvise means "to perform music, drama or comedy that comes straight from your imagination and has never performed before". So, spontanitas adalah unsur terpenting improvisasi. Anda bisa saja mempelajari solo transciption Mr. X atau Mr. Y dan menghapalkannya. Tapi sayangnya itu bukan improvisasi, hanya memainkan kembali karya atau ide orang lain. Dalam musik kontemporer Improvisasi terbagi atas tiga aktivitas:
Memainkan melody secara spontan berdasarkan progresi chord yang sudah ada.
Men-subtitusi atau mereharmonisasi chord-chord yang sudah ada.
Mengubah style atau rhytm sebuah komposisi.
Biasanya orang merujuk pada aktivitas no 1. Yang dimaksud improvisasi ya itu! Padahal improvisasi tidak hanya solo playing doang! Bila Anda sedang mereka-reka chord apa yang bisa mengganti chord lagu yang sudah ada supaya terdengar tidak monoton, you are improvising! Bila Anda merubah iringan lagu pop menjadi sedikit jazzy, you are also improvising.
Gimana latihannya dongz?
Ok, karena improvisasi urusannya sama spontanitas dan spontanitas urusannya sama refleks alam bawah sadar maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan:
Dengarkan musik, dengarkan musik! Mulailah ber-diet mendengarkan musik. Kalau Anda sedang belajar jazz, jangan dengarkan the Brandals, Serious atau Muse dulu ya. Kalau Anda sedang menekuni piano klasik jangan dengarkan Trio Macan dan Nidji dulu. Karena Anda harus sadar bahwa apa yang kita dengar mempengaruhi apa yang kita mainkan secara spontan.
Minta guru/instruktur musik Anda memberikan latihan ear training. Anda harus peka menangkap perbedaan tinggi rendah nada, ketukan, jenis chord dan lain-lain.
Putar lagu favorit Anda dan mulai mencari melodi dan chordnya (bahasa kita, anak2 band: ngulik). Kemudian tulis dalam staff (buku/kertas garis 5). Belum lancar not balok? Pakai not angka boleh, pokoknya start writing!
Latihan kecepatan dan power jari ya! Jangan sampai ide udah ngumpul tapi bengong lagi di depan piano/keyboard karena jari-jarinya udah karatan karena lama gak latihan jari.
Mulai main bareng. Ajak teman-teman bikin band. Atau ajak siapa aja yang bisa nyanyi atau main musik. Ini adalah sarana yang cukup efektif untuk mengaplikasikan ide musical secara spontan.
Intinya improvisasi spontan terjadi melalui proses pengumpulan ide-ide musikal dari musik yang kita dengar. Kemudian kita hanya tinggal memainkan ide-ide yang ada di kepala. It's that easy? Tips di atas dapat membantu anda mulai berimprovisasi dan memperluas ide. Tapi Anda tetap perlu belajar secara khusus tentang masalah ini kepada seorang instruktur yang memiliki metode latihan improvisasi. Start to improvise now!
Pesan ini sering disampaikan orang tua kepada anaknya sebelum mulai belajar piano. “Belajarlah piano nak, karena kalau kamu sudah bisa piano kamu bisa semuanya,”. Menurut pengalaman seorang guru les piano selama mengajar piano dan keyboard, ternyata hal ini lebih kepada mitos saja. Beberapa murid piano klasik beralih ke keyboard atau piano pop karena jenuh dan merasa kurang berkembang. Kebanyakan muridnya yang tidak “murni” itu ternyata juga mengalami hambatan ketika belajar keyboard. Memang rata-rata mereka hanya membutuhkan dua atau tiga bulan saja untuk menguasai grade 1. Murid-murid “murni” guru tersebut, yang mulai dari nol, menghabiskan 6 bulan sampai bahkan 1 tahun. Tapi bila kita lihat dalam long run atau jangka panjang, murid-murid yang berhasil sampai ke grade 3 atau 4 ternyata membutuhkan sekitar 3,5 hingga 4 tahun baik bagi murid “murni” maupun tidak “murni”. Perbedaannya hanya beberapa bulan saja. Hal ini berbeda sekali bagi murid-murid yang sebelumnya telah berada pada grade 5 atau 6 piano klasik, atau sudah mengajar. Mereka hanya membutuhkan 1,5 hingga 2 tahun untuk mencapai grade 5 keyboard. Kalau kita sudah pada tahap seperti ini, tentunya diharapkan kita sudah memiliki kemampuan sight reading yang baik (mungkin primavista?) dan teknik yang sangat baik. Kalau kita sudah seperti ini ya iyalah! Belajar apa saja pasti lebih mudah.
Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang yang sudah nyebur di piano klasik sekian lama harus mulai dari nol lagi ketika belajar piano kontemporer atau keyboard.
Perbedaan alat menyebabkan perbedaan kebiasaan bermain. Hanya dibutuhkan tangan kanan dan kiri ketika bermain piano, mungkin ditambah satu kaki untuk pedal. Tapi untuk bermain organ atau electone kedua kaki dan tangan harus main semua. Ketika bermain keyboard, tangan kanan dan kiri juga harus aktif menekan dan mengatur setting yang ada pada panel. Nggak gampang kan?
Biasanya murid klasik sering mati kutu kalau harus mengikuti rhytm yang berbeda-beda dari jenis musik. Ada yang harus main swing, straight, syncop yang rapat, dan lain lain. Sedangkan materi lagu pada pelajaran organ, keyboard atau piano pop berisi lagu-lagu kontemporer dengan mood rhytm yang berbeda-beda.
Belum lagi kalau berhadapan dengan improvisasi atau creative styling. Wah itu susah deh, kebanyakan murid piano klasik tinggal membaca saja dari buku.
So, kalau kita atau anak kita suatu saat ingin menguasi sebuah alat musik jangan muter-muter. Langsung saja pelajari alat tersebut dari awal, supaya tidak terbuang waktu percuma.
Seringkali saya mendapat pertanyan: "Saya atau anak saya sudah sekian tahun les piano atau keyboard tapi kok gak bisa-bisa sih!". Pertanyaan ini harus diperjelas, "bisa" yang diharapkan itu seperti apa? Setelah di probe ternyata ada beberapa jawaban.
Bisa main lagu apa saja tanpa lihat buku.
Bisa ngiringin nyanyi lagu apa saja.
Bisa main band seperti band-band di tivi.
Bisa improvisasi seperti Kang Purwacaraka atau Indra Lesmana.
And the list goes on and on.
Orang lain nggak kursus kok bisa?
Kebanyakan musisi senior kita nggak ngerasain sekolah musik. Mereka adalah special people with special talent, yang udah nyemplung di dunia enetertainment di usia muda. Memang jaman dulu belum ada sekolah musik, karena yang ngerti musik-pun sedikit. Rata-rata mereka memiliki feel atau musical soul, hearing dan grooving yang kuat. Wah apa tuh tadi? Feel adalah bagaimana bermain dalam jenis musik yang berbeda-beda. Hearing adalah kemampuan mengenali nada, chord dan ketukan dengan hanya mendengar. Grooving adalah kemampuan mengikuti ketukan yang berbeda-beda dalam setiap jenis musik. Apabila seseorang memiliki ketiga unsur tersebut ditambah memori yang kuat, dia boleh dibilang berbakat dalam musik. Tapi ternyata mereka yang otodidak memiliki beberapa kelemahan.
Belum tentu mereka memiliki fingering atau penjarian yang rapi, enak dilihat.
Kurang lancar baca not, apalagi menguasai teori musik.
Kurang menguasai metode mengajar yang baik karena metode belajar mereka belum tentu bisa diikuti semua orang.
Kebanyakan musisi otodidak adalah pemain yang baik, tapi mereka kesulitan mentransfer ilmu mereka ke orang lain. Murid yang setengah "jadi" atau setengah "bisa"yang akan berkembang. Tapi murid yang mulai belajar dari nol, have no special talent, ya nggak janji deh! Tapi gimana kalo kita gak punya waktu pergi kursus? Sekarang sudah ada buku tutorial piano dan keyboard yang cukup bagus dari dalam atau luar negeri, dilengkapi CD pula jadi bisa belajar sendiri.
Les musik, nggak sia-sia tuh?
Ya nggak lah! Tapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Cari referensi tentang sekolah musik yang ingin dimasuki dari orang lain yang sedang dan pernah belajar atau lebih bagus lagi dari pengajar musik.
Kenali guru kita, minta juga referensi dari orang lain tentang bagaimana permainannya, lulusan mana, gimana ngajarnya, dll.
Ceritakan kepada guru atau instruktur apa saja harapan kita dari belajar musik. Tanyakan juga metode belajarnya, punya lesson plan gak. Kalau ternyata dia gak bisa membantu apa yang kita harapkan atau malah jadi tersinggung, tinggalin aja!!
Jangan sampai salah jurusan, kalau kita ingin main lagu-lagunya Kahitna ya jangan masuk piano klasik!
Sekarang ini udah mulai banyak kok kursus dan sekolah musik dengan metode yang baik. Banyak juga lho pengajar piano lulusan overseas. Tapi jangan masuk ke kursus yang nggak punya metode dan kurikulum. Bisa dilihat kok dari materi per tingkat dan buku-bukunya. Kalau sudah dapat guru dengan metode dan kurikulum yang bagus, jangan malas latihan. Buat komitmen untuk latihan sekian menit setiap hari. Kalau gak ada kemajuan, jangan salahkan orang lain. Kalau bisa dengarkan sebanyak mungkin musik dari CD atau kaset untuk memperluas wawasan bermain. sumber
Mau belajar keyboard tapi ga ada yang ngajarin?? Liat buku-buku yang ngasih pola-pola chord (kunci) tapi ga di jelasin bagaimana penjariannya? Repot pindah-pindah chord karena berjauhan? Belajar keyboard itu susah?
Wah….hilangkan semua pemikiran itu. Disini saya coba kasih beberapa bentuk chord yang umum berkaitan dengan nada dasar C.
Perhatikan :
Perhatikan susunan jarinya. Dengan susunan penjarian seperti di gambar, akan lebih mudah untuk pergerakan dalam perpindahan chord.
Sembilan chord yang saya jelaskan di atas, sepertinya sudah cukup untuk mengiringi berbagai lagu-lagu yang umum, khususnya lagu-lagu tembang kenangan.
Kalau cuma sekedar hobi dan hanya untuk hiburan di rumah, ini aja udah cukup, beli buku-buku yang ngasih kunci-kunci (chord nada dasar C=do) di atas liriknya. Dan mainkan.
Untuk tangan kanan, silahkan di coba-coba aja. Kalau lagu-lagunya masih standar, berarti untuk tangan kanan, jarang mencet tuts yang warna hitam.
Kalau nada dasar C terlalu tinggi, terlalu rendah atau ga pas dengan penyanyinya, pencet tombol TRANSPOSE di keyboard Anda, tekan naik atau turun sampai nadanya pas.
Penggunaan tombol transpose untuk belajar, cuma saya sarankan HANYA untuk kalian yang bermain keyboard hanya untuk hiburan di rumah. Tapi kalau belajarnya untuk mengejar cita-cita sebagai player yang profesional, JANGAN coba-coba belajar menggunakan fitur TRANSPOSE, karena suatu saat bila kalian sudah jadi pemain profesional dan di hidangkan Grand Piano, bisa nangis karena ga ada tombol transposenya…he..he..he..he…
Apa betul?
Memang kalau dilihat sepintas antara piano dengan electone atau keyboard tidak jauh berbeda. Keduanya mengandalkan tuts atau keyboard atau papan kunci nada yang sama. Hanya saja ada beberapa perbedaan mendasar yang bisa menentukan kemahiran atau skill pemainnya.
Pertama, piano tidak akan berbunyi jika tidak dipukul dengan jari yang bertenaga. Itu sebabnya piano digolongkan sebagai alat musik pukul (perkusi). Bandingkan dengan keyboard yang dipencet sedikit saya sudah berbunyi. Artinya jemari tidak membutuhkan tenaga ekstra untuk membunyikannya. Keuntungannya adalah bahwa dengan belajar piano, akan membentuk otot-otot jari yang lebih kuat dan terlatih. Dengan kata lain, pemain piano akan lebih mudah membunyikan tuts piano ataupun keyboard dibandingkan pemain keyboard yang akan merasa bahwa tuts piano terlalu berat dimainkan dan membuat jemarinya pegal. Saat ini juga sudah banyak keyboard yang tutsnya berat dan mengadopsi tuts piano. Istilahnya keyboard dengan "hammer key". Analoginya seperti orang yang belajar mengetik sepuluh jari dengan mesin ketik biasa dan setelah mahir lemudian menggunakan keyboard komputer. Bukan sebaliknya.
Kedua, pemain piano akan memiliki kemampuan scaling jemari tangan kiri sama baiknya dengan yang kanan. Karena tangan kiri pemain piano tidak hanya memainkan block chord (not yang membentuk akord dimainkan ditekan secara bersamaan), tapi juga arpeggio chord (not-not dalam akord dimainkan bergantian). Bukan hanya itu, tangan kiri pemain piano juga diharuskan bisa memainkan scale atau titi nada sama baiknya dengan tangan kanannya. Bandingkan dengan pemain keyboard yang jemari tangan kirinya hanya bisa memainkan block chord dan hanya mengandalkan tangan kanan untuk memainkan melodi. Sehingga untuk memainkan keyboard, seorang pemain piano akan lebih mudah melakukannya dibanding pemain keyboard yang disuruh main piano.
Saya kira, kedua alasan ini bisa dijadikan alasan pembenaran kenapa lebih menguntungkan belajar piano dibandingkan dengan belajar keyboard.
Fingering ? Drill ? Latihan jari ? Ngebor? Mungkin itu yang terlintas di benak teman-teman, sebenarnya ini adalah dasar dari bermain piano, mau tidak mau, suka tidak suka, inilah dasar dari kemampuan seorang pianis, di genre apapun.
left hand
do re mi fa sol fa mi re do
right hand
do re mi fa sol fa mi re do
Langkah-langkah :
Latih terlebih dahulu tangan kiri nya, kelingking di nada 1 (do) dan selanjutannya hingga jempol di nada ke 5 (sol), lakukan berulang-ulang hingga jari kita terasa enak, biasanya buat yang tidak kidal hal ini sulit di bagian kelingking (terasa kaku)
Setelah mulai terbiasa lakukan dengan tangan kanan, jempol di nada 1 dan selanjutnya hingga kelingking di nada sol, biasanya yang kanan akan lebih cepat adaptasi
Setelah terbiasa dengan masing-masing tangan, coba dilatih dengan kedua tangan, dan diusahakan dengan tempo yang tetap.
Untuk tempo : mainkan dengan tempo yang lambat (nikmati perubahan nadanya), rasakan perubahan notnya
Latih ini terus 10-20 menit sehari.
Tidak ada kata berhenti untuk drill / tidak ada istilahnya lulus drilll
LEVEL 2
left hand
do re mi fa sol fa mi re do re mi fa sol
right hand
do re mi fa sol fa mi re do re mi fa sol
Langkah-langkah:
Latih terlebih dahulu tangan kiri nya, kelingking di nada 1 (do) dan selanjutannya hingga jempol di nada ke 5 (sol), lakukan berulang-ulang hingga jari kita terasa enak, biasanya buat yang tidak kidal hal ini sulit di bagian kelingking (terasa kaku)
Setelah mulai terbiasa lakukan dengan tangan kanan, jempol di nada 1 dan selanjutnya hingga kelingking di nada sol, biasanya yang kanan akan lebih cepat adaptasi
Setelah terbiasa dengan masing-masing tangan, coba dilatih dengan kedua tangan, usahakan dengan tempo yang tetap.
Untuk tempo : mainkan dengan tempo yang lambat (nikmati perubahan nadanya), rasakan perubahan notnya
Latih ini terus 10-20 menit sehari.
Pertama2 maenkan di nada dasar c (nada paling dasar)
Kemudian naikan ke nada d dan seterusnya
Gunanya drill apa sih ? drill / mengebor seperti istilah aslinya untuk lebih mendalami, jangan harap kita dapat bermain dengan cepat (seperti maxim) kalau kita tidak pernah latihan drill. dan dengan drill juga jari2 kita akan semakin lemas (terutama jari kiri yang jarang digunakan)
Kalian pasti masih inget kan pelajaran SD dulu tentang jarak kunci
C - D - E - F - G - A - B - C
1 1 1/2 1 1 1 ½
Ini gambaran simpelnya, kita tau kan tuts piano ada yang hitam dan ada yang putihnya.
Yang warna merah merupakan kunci C.
Kita anggap 1 tuts bernilai 1/2 , baik yang putih maupun yang hitam.
Perhatikan jarak dari C (tuts merah) ke D, ada hitamnya kan ? artinya 2 x 1/2 =1 karena itu C-D = 1
Lanjut kita lihat E-F, tidak ada tuts hitamnya kan ? Karena itu hanya bernilai 1x 1/2 = ½.
Ini hanya penjarian dasar untuk bermain piano dan keyboard. Sebenarnya ada banyak bentuk latihan penjarian untuk bermain keyboard atau piano. Ini saya bagikan beberapa contoh latihan penjarian untuk Anda.
Mungkin seluruh pembaca artikel ini belum mengetahui baca tulis partitur not balok atau angka. Jadi saya sampaikan dengan not mutlak(huruf).
Keterangan :
TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN :
JARI JEMPOL = 1
JARI TELUNJUK = 2
JARI TENGAH = 3
JARI MANIS = 4
JARI KELINGKING = 5
Latihan 1
Nada Do – Re – Mi – Fa – Sol atau tuts C – D – E – F – G
Penjarian tangan kanan:
Do / C = 1
Re / D = 2
Mi / E = 3
Fa / F = 4
Sol / G = 5
Penjarian tangan kiri:
Do / C = 5
Re / D = 4
Mi / E = 3
Fa / F = 2
Sol / G = 1
Petunjuk:
- Ketika menekan tuts, hanya satu jari yang menekan tuts, sedang jari lain diangkat dan tidak menyentuh tuts.
- Awali latihan dengan satu tangan (kanan atau kiri) secara bergantian terlebih dahulu.
- Mainkan not tersebut naik turun/bolak balik, dari do ke sol dan sol ke do.
- Lalu kombinasikan kedua tangan secara serentak memainkan not yang sama dengan jarak satu oktaf.
- Lakukan mulai dari tempo lambat dan perlahan cobalah untuk mempercepat tempo.
Latihan 2
Nada Do – Re – Mi – Fa – Sol – La – Si – Do atau tuts C – D – E – F – G – A – B – C (1 Oktaf)
Penjarian tangan kanan:
Do / C = 1
Re / D = 2
Mi / E = 3
Fa / F = 1
Sol / G = 2
La / A = 3
Si / B = 4
Do / C = 5
Penjarian tangan kiri
Do / C = 5
Re / D = 4
Mi / E = 3
Fa / F = 2
Sol / G = 1
La / A = 3
Si / B = 2
Do / C = 1
Petunjuk:
- Ketika menekan tuts, hanya satu jari yang menekan tuts, sedang jari lain diangkat dan tidak menyentuh tuts.
- Awali latihan dengan satu tangan (kanan atau kiri) secara bergantian terlebih dahulu.
- Mainkan not tersebut naik turun/bolak balik, dari do ke sol dan sol ke do.
- Lalu kombinasikan kedua tangan secara serentak memainkan not yang sama dengan jarak satu oktaf.
- Lakukan mulai dari tempo lambat dan perlahan cobalah untuk mempercepat tempo.
- Jika sudah mulai menguasai, lakukan latihan ini dengan dua tangan secara serentak, dengan arah berlawanan. Tangan kiri dimulai dari Do rendah ke Do tinggi sedangkan tangan kanan dari Do tinggi ke Do rendah.
Latihan 3
12 tuts C – C#/Db – D – D#/Eb – E – F – F#/Gb – G – G#/Ab – A – A#/Bb – B – C (Semua tuts dalam 1 oktaf)
Penjarian tangan kanan:
Tangga nada dari C rendah ke C tinggi :
C = 1
C#/Db = 2
D = 1
D#/Eb = 2
E = 1
F = 2
F#/Gb = 3
G = 1
G#/Ab = 2
A = 1
A#/Bb = 2
B = 3
C = 4
Petunjuk:
- Ketika menekan tuts, hanya satu jari yang menekan tuts, sedang jari lain diangkat dan tidak menyentuh tuts.
- Awali latihan dengan satu tangan (kanan atau kiri) secara bergantian terlebih dahulu.
- Mainkan not tersebut naik turun/bolak balik, dari do ke sol dan sol ke do.
- Lakukan mulai dari tempo lambat dan perlahan cobalah untuk mempercepat tempo.
Cuma ini dulu sharing saya mengenai latihan penjarian dan semoga bermanfaat bagi Anda semua.
TERIMA KASIH