Sabtu, 03 September 2011

Bisa Piano Berarti Bisa Semua Alat Musik?

Pesan ini sering disampaikan orang tua kepada anaknya sebelum mulai belajar piano. “Belajarlah piano nak, karena kalau kamu sudah bisa piano kamu bisa semuanya,”. Menurut pengalaman seorang guru les piano selama mengajar piano dan keyboard, ternyata hal ini lebih kepada mitos saja. Beberapa murid piano klasik beralih ke keyboard atau piano pop karena jenuh dan merasa kurang berkembang. Kebanyakan muridnya yang tidak “murni” itu ternyata juga mengalami hambatan ketika belajar keyboard. Memang rata-rata mereka hanya membutuhkan dua atau tiga bulan saja untuk menguasai grade 1. Murid-murid “murni” guru tersebut, yang mulai dari nol,  menghabiskan 6 bulan sampai bahkan 1 tahun. Tapi bila kita lihat dalam long run atau jangka panjang, murid-murid yang berhasil sampai ke grade 3 atau 4 ternyata membutuhkan sekitar 3,5 hingga 4 tahun baik bagi murid “murni” maupun tidak “murni”. Perbedaannya hanya beberapa bulan saja. Hal ini berbeda sekali bagi murid-murid yang sebelumnya telah berada pada grade 5 atau 6 piano klasik, atau sudah mengajar. Mereka hanya membutuhkan 1,5 hingga 2 tahun untuk mencapai grade 5 keyboard. Kalau kita sudah pada tahap seperti ini, tentunya diharapkan kita sudah memiliki kemampuan sight reading yang baik (mungkin primavista?) dan teknik yang sangat baik. Kalau kita sudah seperti ini ya iyalah! Belajar apa saja pasti lebih mudah.


Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang yang sudah nyebur di piano klasik sekian lama harus mulai dari nol lagi ketika belajar piano kontemporer atau keyboard.


  1. Perbedaan alat menyebabkan perbedaan kebiasaan bermain. Hanya dibutuhkan tangan kanan dan kiri ketika bermain piano, mungkin ditambah satu kaki untuk pedal. Tapi untuk bermain organ atau electone kedua kaki dan tangan harus main semua. Ketika bermain keyboard, tangan kanan dan kiri juga harus aktif menekan dan mengatur setting yang ada pada panel. Nggak gampang kan? 
  2. Biasanya murid klasik sering mati kutu kalau harus mengikuti rhytm yang berbeda-beda dari jenis musik. Ada yang harus main swing, straight, syncop yang rapat, dan lain lain. Sedangkan materi lagu pada pelajaran organ, keyboard atau piano pop berisi lagu-lagu kontemporer dengan mood rhytm yang berbeda-beda. 
  3. Belum lagi kalau berhadapan dengan improvisasi atau creative styling. Wah itu susah deh, kebanyakan murid piano klasik tinggal membaca saja dari buku.

So, kalau kita atau anak kita suatu saat ingin menguasi sebuah alat musik jangan muter-muter. Langsung saja pelajari alat tersebut dari awal, supaya tidak terbuang waktu percuma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar